LAMPUNG.RADAR24.co.id- Ambisi untuk menguasai pengelolaan lokasi parkir kendaraan berbayar di wilayah Kecamatan Sidomulyo, khusus nya sejumlah titik tempat usaha dan perkantoran sepanjang jalan raya Sidomulyo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan oleh sejumlah oknum di sinyalir mengatas namakan Kordinator Resmi Pengelolaan Pakir yang memiliki legalitas resmi, berbekal Surat Tugas yang di terbit kan Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan, seperti mengarah ke kegiatan yang di luar kewenangan nya, dan penarikan retribusi parkir nya di duga menjadi Pungli.
Terbaru, pengelolaan lokasi parkir di toko ritel moderen MR.DIY yang baru saja beroperasi di Desa Sidodadi di duga di kuasai oleh oknum yang di ketahui juga sebagai pengurus salah satu Ormas di Kecamatan Sidomulyo. Karena mengatas namakan retribusi parkir hal itu mendapat respon dari Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan lantaran legalitas surat keputusan (SK) pengelolaan lahan parkir di toko yang menjual aneka produk rumah tangga, elektronik, alat tulis hingga furniture tersebut jelas diberikan langsung oleh Nurdin Sadar ( Bang Din), yang notabennya sebagai Kordinator Resmi Pengelolaan parkir di Kecamatan Sidomulyo seperti di kutip berita IndikatorMedia.id pada Sabtu (7/6/2025).
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Lampung Selatan , Harrizon SE,MM menegaskan, terkait SPT tersebut tidak ada kekuatan apa pun,tidak ada legalitas ke Dinas Perhubungan, itu hanya usulan dari pihak mereka ( Nurdin Sadar red) .
” Mereka paham sebenarnya, mana yang pajak parkir dan Retribusi parkir, Itu kan usulan yang salah alamat dan tidak ada legalitas jelas .Tidak kami tanggapi , kalau pun mereka mau ngusulin bukan ke kita tapi ke BPPRD,” kata dia.
Herrizon mengatakan jika pengelolaan parkir di DIY itu ranahnya BPPRD , tidak ke Dinas Perhubungan. Dan petugas parkir dari Dishub memakai seragam juga berbekal karcis parkir yang di terbitkan Dishub.
” Kalau kami ini (Dishub red) hanya di titik titik pasar aja, kalau seperti di Indomaret, BRI dan lain lain masuk ke pajak parkir. Dan SPT ( Nurdin Sadar red) itu sudah di bekukan dan sudah di gratiskan untuk parkir di pasar Sidomulyo nya” tegas Herrizon.
Sementara, pemilik toko ritel moderen MR.DIY saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp, Dani mengatakan dari awal buka dan berpatokan dari lokasi MR. DIY yang lain. Untuk lahan parkir 100% kami serahkan ke lingkungan untuk bantu ekonomi masyarakat sekitar.
” Untuk Perparkiran pihak MR. DIY tidak ikut campur Bang karena sebenarnya untuk parkir tidak boleh di patok parkir jadi sifatnya seikhlasnya,” ujarnya.Jumat (6/6/2025).
Diberitakan sebelumnya, pengelolaan parkir di tempat usaha di MR.DIY yang seharusnya di kelola baik oleh lingkungan menjadi campur tangan oknum-oknum yang meraup keuntungan pribadi.
“Iya saya tidak setuju dari awal pembukaan itu yang kerja di gajih Rp.120 ribu, sisanya Rp.290 di setor ke pihak mereka ( Oknum Ormas Sidomulyo red) kami berharap tidak ada campur tangan pihak di luar lingkungan desa ” kata salah seorang pengelola yang namanya enggan disebutkan.
Sedangkan menurut narasumber terpecaya membenarkan keberadaan toko Mr. D.I.Y Always Princes. Menurut dia, pengelolaan parkir di kelola pihak yang di tunjuk oleh pihak toko Mr. D.I.Y Always Low Prices , namun entah kenapa lahan parkir tersebut saat ini sudah dikuasai salah satu oknum yang juga l pengurus ormas di Kecamatan Sidomulyo.
” Saya juga gak tau , kok tiba tiba sudah ada Ormas yang ikut mengelola lahan parkir di situ,” kata dia .Kamis (5/6/2025).
Menjadi pertanyaan dan harapan masyarakat sidomulyo juga, siapa pun oknum yang menjadi becking dan menerima aliran duit dari parkir itu harap di UNGKAP , jika itu memang tidak sesuai peraturan yang ada.
Sumber :