LAMPUNGRADAR24.co.id– Sejumlah Masyarakat di Kota Bandar Lampung mengeluhkan sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamina Dex di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Kelangkaan tersebut dilaporkan terjadi di antaranya di SPBU Jalan Pagar Alam dan Jalan Sultan Agung.
Kondisi ini menimbulkan kekecewaan, mengingat Pertamina Dex merupakan BBM nonsubsidi yang selama ini dinilai memiliki ketersediaan lebih stabil dibandingkan BBM bersubsidi.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan pasokan Pertamina Dex justru sulit diperoleh oleh Masyarakat.
Ketua Integrity Media Forum (IMF), Indra Segalo Galo, menyoroti fenomena tersebut dan mempertanyakan mekanisme distribusi BBM nonsubsidi di daerah.
Menurutnya, jika BBM nonsubsidi seperti Pertamina Dex saja mengalami kelangkaan, maka hal tersebut patut menjadi perhatian serius.
“Ini menimbulkan tanda tanya besar. Pertamina Dex itu bukan BBM subsidi, tapi justru sulit ditemukan. Lalu bagaimana dengan BBM subsidi seperti solar? Ini perlu penjelasan terbuka,” ujar Indra kepada jurnalis Senin (15/12/2025).
Indra juga menyinggung adanya penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang berlaku per 1 Januari 2025.
Di Provinsi Lampung, harga Pertamina Dex tercatat naik dari Rp14.100 menjadi Rp14.200 per liter.
Selain itu, kenaikan juga terjadi pada jenis BBM nonsubsidi lainnya, seperti Pertamax yang naik dari Rp12.500 menjadi Rp13.050 per liter, serta Pertamax Turbo dan Dexlite.
Indra menilai, kebijakan kenaikan harga BBM nonsubsidi tersebut terkesan kurang disosialisasikan secara masif kepada Masyarakat.
“Kenaikan harga ini terjadi tanpa pemberitahuan yang memadai, sehingga memunculkan kebingungan dan kekecewaan publik,” tambahnya.
Sebagai informasi, penyesuaian harga BBM nonsubsidi dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022, sebagai perubahan atas Kepmen ESDM Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui SPBU.
Meski demikian, masyarakat mempertanyakan alasan kelangkaan di lapangan, mengingat kenaikan harga seharusnya berbanding lurus dengan kelancaran distribusi.
Warga berharap pihak Pertamina maupun instansi terkait dapat memberikan penjelasan resmi mengenai penyebab terbatasnya pasokan Pertamina Dex di Bandar Lampung.
Sementara itu, salah seorang pegawai SPBU yang enggan disebutkan namanya menyarankan Masyarakat untuk menyampaikan keluhan secara resmi.
“Jika mengalami kesulitan mendapatkan Pertamina Dex, Masyarakat bisa menghubungi layanan Pertamina atau melaporkan ke pihak terkait agar bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.
Masyarakat berharap persoalan kelangkaan BBM, khususnya Pertamina Dex, dapat segera mendapat perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, sehingga distribusi energi di Kota Bandar Lampung kembali normal dan tidak merugikan konsumen.
(Ng)



