LAMPUNGRADAR24.co.id— Peristiwa yang sempat viral di media sosial dan media online terkait dugaan penganiayaan antara seorang dokter dan pasien lanjut usia (lansia) di Puskesmas Poncowarno, Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah, telah diselesaikan secara damai melalui proses mediasi di Polsek Kalirejo.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

 

Mewakili Kapolres Lampung Tengah, Polda Lampung AKBP Alsyahendra, S.I.K., M.H., Kapolsek Kalirejo, Iptu Agus Supriyadi, S.H., M.H., menjelaskan bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman antara dokter berinisial SS (44) dan pasien berinisial BO (69) yang terjadi pada Kamis, 4 Desember 2025.

 

Insiden itu bermula saat proses pemeriksaan medis yang diwarnai adu argumen antara kedua belah pihak.

 

Akibat kesalahpahaman tersebut, baik dokter maupun pasien sama-sama merasa dirugikan dan masing-masing sempat membuat laporan ke pihak kepolisian.

 

Namun untuk menghindari konflik berkepanjangan, Polsek Kalirejo memfasilitasi mediasi yang digelar pada Sabtu, 13 Desember 2025.

 

Mediasi tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Kalirejo serta dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pihak Puskesmas Poncowarno, dan keluarga kedua belah pihak yang didampingi oleh penasihat hukum masing-masing.

 

Dalam forum tersebut, dokter dan pasien saling menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf.

 

“Hasil mediasi menyepakati bahwa kedua belah pihak saling memaafkan dan sepakat tidak melanjutkan perkara ini ke ranah hukum, baik pidana maupun perdata,” kata Kapolsek Kalirejo saat di konfirmasi, Senin (15/12/25).

 

Dengan adanya kesepakatan tersebut, Kapolsek menegaskan bahwa persoalan ini telah selesai secara kekeluargaan dan kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.

 

Ia juga mengimbau Masyarakat agar tidak lagi terprovokasi oleh narasi pemberitaan viral yang tidak utuh dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di tengah publik.

 

“Kami pastikan kasus ini telah diselesaikan secara damai dan tidak berlanjut ke proses hukum,” tegasnya.

 

Mediasi ini sekaligus menjadi penegasan bahwa isu yang sempat viral di media sosial maupun media online tersebut tidak mencerminkan kondisi sebenarnya, melainkan berawal dari miskomunikasi antara dokter dan pasien yang kini telah diselesaikan secara kekeluargaan.

 

(Ng)