LAMPUNGRADAR24.co.id – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Lampung Timur bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menyelenggarakan kegiatan Edukasi Pasar Modal, Literasi Keuangan, Product Matching, serta Pembukaan Rekening Saham bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan ini merupakan sinergi program strategis TPAKD dalam memperluas literasi keuangan, meningkatkan akses layanan keuangan formal, serta mendorong ASN agar lebih bijak, aman, dan visioner dalam pengelolaan keuangan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur, Rustam Effendi; Manajer Senior OJK Provinsi Lampung, Novandi Syafriansyah; Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Lampung, Hendi Prayogi; serta perwakilan PT Phintraco Sekuritas.
Bupati Lampung Timur yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Lampung Timur, Rustam Effendi, menekankan pentingnya kesiapan ASN menghadapi dinamika ekonomi global dan berkembangnya industri keuangan, termasuk pasar modal yang kini menjadi salah satu pilar penting dalam menopang perekonomian nasional dan daerah.
Dalam sambutannya, Rustam Effendi menegaskan bahwa ASN harus memiliki pemahaman komprehensif mengenai mekanisme pasar modal, instrumen investasi yang aman dan legal, serta kemampuan memanfaatkan peluang investasi secara bertanggung jawab.
Ia juga menyoroti bahwa edukasi pasar modal merupakan bentuk investasi SDM yang akan berdampak pada kemajuan daerah. Sebagai agen pemerintah, ASN dituntut menjadi teladan dalam pengelolaan keuangan yang baik, adaptif, dan visioner.
Melalui kegiatan product matching, ASN dapat langsung mengenali dan memilih produk keuangan legal, termasuk pembukaan rekening saham langsung di lokasi.
Kepala OJK Provinsi Lampung yang dalam hal ini diwakili oleh Manajer Senior OJK Provinsi Lampung, Novandi Syafriansyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen OJK dan TPAKD Lampung Timur dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan daerah, selaras dengan Program Tematik TPAKD Nasional 2025: Akselerasi Pemanfaatan Produk/Layanan Industri Keuangan Pasar Modal.
Ia menjelaskan bahwa ASN adalah kelompok strategis yang memiliki akses luas terhadap layanan keuangan, namun tetap memerlukan peningkatan pemahaman dalam pengelolaan keuangan jangka panjang, termasuk diversifikasi investasi yang aman dan legal.
Novandi juga memaparkan hasil SNLIK 2025 yang menunjukkan literasi keuangan masyarakat Indonesia berada di angka 66,46%, dengan inklusi 80,51%. Pada kelompok ASN, literasi sudah mencapai 85,80% dan inklusi 95,11%, namun pemahaman tentang pasar modal masih perlu diperkuat mengingat tingkat literasi pasar modal nasional masih rendah, yaitu 17,78%, dengan inklusi 1,34%.
OJK juga mengingatkan ASN untuk waspada terhadap maraknya penipuan keuangan, pinjol ilegal, phishing, dan modus keuangan digital lainnya. Novandi menekankan bahwa layanan keuangan legal harus mengacu pada daftar entitas berizin OJK, serta meminta masyarakat segera melapor ke Kontak OJK 157, WhatsApp 081-157-157-157, atau aplikasi pengaduan resmi jika menemukan praktik ilegal.
Melalui pembukaan rekening saham secara langsung di lokasi, OJK berharap ASN dapat mengenal instrumen investasi yang aman, memahami cara kerja pasar modal, serta mulai menyusun perencanaan keuangan jangka panjang secara disiplin dan terarah.
Kegiatan edukasi pasar modal dan product matching ini menunjukkan komitmen TPAKD Lampung Timur dalam mendukung perluasan inklusi keuangan sesuai target Pemerintah Provinsi Lampung. Melalui kegiatan ini, TPAKD menegaskan pentingnya literasi pasar modal sebagai bagian dari peta jalan nasional, sekaligus mendorong pembukaan rekening saham untuk memperluas akses keuangan formal. Product matching juga memudahkan ASN memahami dan memilih produk keuangan legal, sementara kolaborasi OJK, BEI, dan perusahaan sekuritas memperkuat percepatan inklusi keuangan yang aman dan berkelanjutan.
TPAKD Lampung Timur berharap kegiatan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan literasi keuangan serta mendorong masyarakat memanfaatkan layanan keuangan formal, sehingga tercipta Masyarakat yang lebih cerdas finansial, mandiri, dan berdaya saing.
(Ng)


