LAMPUNGRADAR24.co.id — Mewakili Gubernur Lampung, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Provinsi Lampung dr Lukman Pura membuka seminar Energi Listrik Untuk Peningkatan Produktivitas membangun masa depan Tambak udang berkelanjutan di Aula PT PLN UID Lampung, Rabu (22/10/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

 

Kegiatan dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Ir. Liza Derni, Senior Manager PT PLN UID Lampung, Kepala Balai Besar Laut Lampung; Perikanan Budidaya, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Lampung, Kepala Satuan Pengawasan PSDKP, Kepala Sekolah Usaha Perikanan Menengah Kota Agung, Ketua Shrimp Club Lampung, Ketua Forum Komunikasi Praktisi Akuakultur, Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung (P3UWL), Dipasena, Tulang Bawang, Ketua Forum Silaturahmi (FORSIL), Bratasena, Tulang Bawang, Ketua Asosiasi Pesona Ikan Hias Lampung (APIL), serta Peserta Seminar.

 

Lukman Pura menyampaikan Lampung dikenal sebagai salah satu sentra produksi udang nasional dengan produksi udang sebanyak 40.234 Ton, menyumbang angka 5,11% dari produksi udang nasional 786.382 Ton pada tahun 2024. Dengan kawasan tambak yang tersebar di Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Lampung Selatan, Lampung Timur hingga Tulang Bawang, potensi ini telah memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian daerah, dengan nilai produksi udang di Provinsi Lampung pada tahun 2024 sebesar Rp. 2,42 Triliun atau 0,50 % dari nilai PDRB Provinsi Lampung sebesar Rp. 483,88 Triliun.

 

“Namun demikian, di tengah dinamika global dan tantangan energi, kita perlu terus berinovasi agar produktivitas budidaya perikanan khususnya udang tetap meningkat tanpa keberlanjutan lingkungan. mengorbankan, ujar Lukman Pura.

 

Selanjutnya, Lukman juga mengatakan “Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong transformasi menuju budidaya udang yang efisien, berdaya saing, dan ramah lingkungan. Salah satu aspek kunci dalam transformasi ini adalah pemanfaatan energi listrik sebagai sumber utama penggerak peralatan tambak. Dengan kolaborasi bersama PT. PLN (Persero) dan para pelaku usaha, kita harapkan sistem budidaya berbasis listrik dapat menekan biaya operasional, meningkatkan efisiensi energi, serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan.”

 

“Peningkatan produktivitas bukan satu-satunya tujuan. Kita juga perlu memperkuat prospek pasar udang lokal. Selama ini, sebagian besar hasil udang Lampung difokuskan untuk ekspor. Sementara itu, pasar domestik yang sebenarnya memiliki potensi besar belum tergarap secara optimal.” Jelas mantan Dirut RSUD Abdul Moeloek.

Lukman menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung mendorong penguatan ekosistem pasar domestik. Kita perlu membangun rantai nilai yang kuat, mulai dari pengolahan, distribusi, hingga promosi dan branding produk udang Lampung agar dikenal secara nasional. Dengan memperkuat pasar dalam negeri, kita tidak hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga menciptakan stabilitas harga dan kesejahteraan petambak.”

 

Pemerintah Provinsi Lampung mengapresiasi kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, PT. PLN (Persero), serta Forum Komunikasi Praktisi Akuakultur dan seluruh mitra yang telah menggagas seminar ini. Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas petambak seperti Shrimp Club Lampung, P3UWL, dan FORSIL merupakan modal sosial yang sangat berharga dalam mendorong revitalisasi budidaya udang di Provinsi Lampung.

 

“Melalui seminar ini akan lahir gagasan-gagasan inovatif, kolaborasi konkret, dan komitmen bersama untuk menjadikan Lampung sebagai pusat perikanan budidaya udang berkelanjutan di Indonesia. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai titik tolak untuk memperkuat daya saing, memperluas pasar, dan memastikan keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.” Pungkas Lukman.

 

(Ng)